Berita Esport – Call of Duty x Squid Game Kolaborasi Terbaru
Pada Januari mendatang, Black Ops 6 dan Warzone akan menghadirkan event crossover yang sangat di tunggu—berkolaborasi dengan Squid Game. Ini akan menjadi satu-satunya event besar yang di jadwalkan untuk game ini. Namun, banyak yang mulai mempertanyakan apakah langkah ini menandakan bahwa Activision dan tim pengembangnya mulai kehabisan ide orisinal.
Pada 23 Desember lalu, Raven Software dan Treyarch mengumumkan cuti liburan mereka. Meninggalkan para pemain dengan sedikit pembaruan hingga awal 2025. Meskipun begitu, tim pengembang Warzone berjanji akan membawa pembaruan yang sangat di butuhkan. Seperti perbaikan untuk Perks yang tidak berfungsi dengan semestinya.
Di sisi lain, Treyarch memberi hadiah kepada penggemar dengan delapan hari. Double XP untuk mengisi kekosongan tanpa pembaruan besar selama liburan. Setelah kembali dari liburan, mereka di hadapkan pada tugas besar: mengembalikan citra game yang mulai memudar.
Mantan pro player Call of Duty, Scump, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan franchise ini. Black Ops 6 yang sebelumnya berhasil menarik lebih dari 300.000 pemain di Steam. Kini kesulitan untuk mempertahankan 100.000 pemain bersamaan. Penurunan jumlah pemain ini bisa jadi bukan masalah besar. Jika tim pengembang memiliki rencana yang jelas untuk membangkitkan kembali minat pemain. Tapi, rencana mereka… Squid Game?
Baca Juga : Piala Dunia Esports menambahkan Crossfire ke dalam daftar 2025
Call of Duty x Squid Game Kolaborasi Terbaru
Berdasarkan trailer terbaru untuk event crossover yang di mulai pada 3 Januari, mode permainan terbatas bertema Squid Game. Seperti “Red Light, Green Light”, akan hadir di Warzone, Multiplayer, dan Zombies. Selain itu, juga akan ada skin operator baru yang bisa di beli.
Namun, inilah masalah utamanya: event bertema Squid Game ini menjadi satu-satunya acara besar yang tersedia. Setelah berakhirnya event Archie’s Festival Frenzy dan semua mode permainan liburan lainnya pada 3 Januari. Ini memberikan kesan bahwa tim pengembang mengandalkan popularitas Squid Game untuk menarik perhatian pemain. Bukannya memperkenalkan konten baru yang benar-benar segar dan orisinal.
Meskipun kolaborasi ini tentu menarik bagi para penggemar Squid Game. Langkah ini berisiko membuat penggemar setia Call of Duty merasa terpinggirkan. Penggemar inti inilah yang akan menjaga kelangsungan hidup game dalam jangka panjang. Dan mengandalkan IP besar untuk meraih perhatian mereka bisa jadi sebuah keputusan yang kurang bijaksana. Terkesan seperti strategi yang mengandalkan kekuatan nama besar daripada kreativitas asli, ini bisa menjadi kesalahan besar dari Treyarch.
Call of Duty kini tengah menghadapi krisis identitas. Mengandalkan acara TV yang sedang populer untuk menghidupkan kembali semangat pemain justru bisa memperburuk keadaan dan membuat identitas franchise semakin kabur. Akankah CoD mampu menemukan jalannya kembali? Hanya waktu yang akan menjawab.
Sumber : Esport ID