
Berita-Esports – Epic Games Gugat Pemain Curang Fortnite Rp2,8 Miliar dan Jatuhkan Larangan Seumur Hidup
Dunia game kembali di guncang oleh tindakan tegas dari Epic Games. Pengembang dan penerbit Fortnite ini baru saja memenangkan gugatan hukum. Terhadap seorang pemain yang terbukti melakukan kecurangan dalam turnamen resmi Fortnite. Akibatnya, pemain yang tidak di sebutkan namanya ini di jatuhi denda. Sebesar $175.000 (sekitar Rp2,8 miliar) dan dilarang bermain Fortnite seumur hidup.
Kasus ini pertama kali mencuat pada Desember 2024. Ketika Epic Games mengumumkan bahwa mereka menggugat seorang pemain. Karena menggunakan perangkat keras dan lunak ilegal untuk mendapatkan keuntungan tidak adil dalam kompetisi. Setelah melalui proses hukum, pada 25 Juni 2025, hakim memutuskan mendukung Epic.
Menariknya, Epic tidak akan mengambil keuntungan pribadi dari denda tersebut. Uang hasil gugatan akan di sumbangkan untuk kegiatan amal. Langkah yang semakin memperkuat citra perusahaan sebagai pelindung integritas esports.
Baca Juga : Miami Heretics: Harapan Baru Eropa di Call of Duty League Championship 2025
Epic Games Gugat Pemain Curang Fortnite Rp2,8 Miliar dan Jatuhkan Larangan Seumur Hidup
Tindakan ini mendapat apresiasi besar dari komunitas pemain Fortnite. Banyak yang menyambut baik sikap keras Epic terhadap para cheater yang merusak pengalaman bermain jutaan pemain jujur di seluruh dunia.
Fortnite Jadi Panutan dalam Perang Melawan Kecurangan
Epic Games bukan pertama kali mengambil jalur hukum dalam memerangi kecurangan. Pada 2023, pemain profesional “RepulseGod” juga di jatuhi larangan permanen. Setelah terbukti berbagi akun demi lolos ke babak final Fortnite Championship Series. Hadiah uangnya pun di sumbangkan ke lembaga amal.
Tak hanya Epic, industri game kini lebih tegas terhadap pelanggaran. Activision, penerbit Call of Duty, pada Maret 2025 melaporkan bahwa mereka telah menutup lebih dari 20 penyedia cheat. Dengan menjatuhkan lebih dari 220.000 larangan akun sejak peluncuran Black Ops 6 pada Oktober 2024.
Meskipun menyingkirkan semua cheater sepenuhnya mungkin mustahil, langkah-langkah hukum seperti ini mengirimkan pesan kuat. Tidak ada tempat bagi kecurangan dalam dunia esports. Epic Games membuktikan bahwa keadilan dan kompetisi sehat tetap menjadi prioritas utama di kancah permainan global.
Sumber : Esports Insider