beritae-sports – Ubisoft Film & Television Adaptasi Video Game di ESI Lisbon
Menjelang konferensi bergengsi ESI Lisbon yang akan digelar pada 23-25 September. Kami mempersiapkan diri untuk mengupas topik-topik menarik di balik panel dan lokakarya yang akan dihadirkan. Salah satu fokus utama adalah hubungan yang berkembang antara video game, film, dan televisi sebuah area yang terus mencuri perhatian dan mendapatkan momentum besar.
Tren adaptasi video game ke televisi sebenarnya telah dimulai sejak awal 1980-an dengan serial seperti Pac-Man dan Donkey Kong Country. Namun, pada masa itu, adaptasi-adaptasi ini sering kali memiliki anggaran terbatas dan mendapatkan sambutan dingin dari para kritikus. Kini, genre ini telah mengalami transformasi dramatis. Hanya dalam waktu 30 tahun, dari Super Mario Bros yang dirilis pada tahun 1993 hingga versi animasi terbarunya pada 2023. Adaptasi video game telah melewati banyak perubahan positif.
Hari ini, dunia video game, televisi, dan film bersatu dalam cara yang memikat audiens global. Waralaba video game ikonik kini dihidupkan kembali di layar lebar dan kecil dengan hasil yang semakin mengesankan. Kesuksesan terbaru seperti The Last of Us sebuah kolaborasi antara HBO, Naughty Dog, dan Sony serta Arcane. Hasil kerja sama Fortiche, Riot Games, dan Netflix telah mengangkat status adaptasi video game ke tingkat yang lebih tinggi.
Baca Juga : Riot Games Luncurkan Emote Kustom Baru untuk Tim Esports League of Legends
Ubisoft Film & Television Adaptasi Video Game di ESI Lisbon
The Last of Us telah mencetak rekor pemirsa dengan menarik 4,7 juta penonton pada hari perilisannya. Angka terbesar kedua untuk HBO setelah House of the Dragon. Seri ini dengan cepat memperluas jangkauannya hingga hampir 40 juta pemirsa dalam dua bulan. Dengan rata-rata penonton hampir 32 juta per episode pada Mei 2023. Sementara itu, Arcane telah menetapkan standar baru untuk seri animasi, dengan pujian kritis yang tak tertandingi. Termasuk kemenangan bersih dalam semua sembilan nominasi Annie Awards dan kemenangan Emmy sebagai seri streaming pertama dalam kategori animasi.
Keberhasilan besar ini menunjukkan potensi narasi yang kaya dan belum digarap dari banyak game. Serta membuka peluang besar bagi pemegang kekayaan intelektual. Dengan pertumbuhan pesat popularitas game, permintaan untuk adaptasi IP di televisi dan film pun meningkat. Studio-studio game semakin menyadari manfaat dari proyek adaptasi ini, yang tidak hanya memperluas audiens tetapi juga dapat meningkatkan penjualan game. Sebagai contoh, setelah rilis seri The Last of Us, penjualan The Last of Us Part 1 dan The Last of Us: Remastered masing-masing melonjak lebih dari 200%.
Ubisoft, sebagai salah satu pemain utama di dunia adaptasi video game, telah menunjukkan komitmennya dalam menjadikan waralaba game terkenal sebagai narasi layar yang menarik. Sejak mendirikan divisi Film & Television pada tahun 2011, Ubisoft telah meluncurkan berbagai proyek menarik, mulai dari Rabbids Invasion: Mission to Mars hingga anime Tom Clancy’s Splinter Cell yang akan datang. Selain itu, mereka juga merilis Captain Laserhawk: A Blood Dragon Remix, sebuah acara animasi di Netflix yang mendapatkan sambutan positif karena campuran aksi, nostalgia, dan storytelling yang inovatif. Ubisoft juga sedang memproduksi film Watch Dogs, yang akan membawa dunia gritty dan berteknologi tinggi dari game tersebut ke layar lebar.
Ubisoft Film & Television Adaptasi Video Game di ESI Lisbon
Namun, tidak semua adaptasi berhasil. Contoh terbaru adalah Halo dan adaptasi Resident Evil 2022, yang menunjukkan risiko salah interpretasi waralaba yang dicintai. Halo menyimpang jauh dari materi sumbernya, mengakibatkan kekecewaan di kalangan penggemar dan pembatalan musim ketiga. Demikian juga, Resident Evil mendapat ulasan campur aduk yang mengarah pada pembatalan setelah satu musim.
Di tengah ketidakpastian ini, adaptasi yang berhasil seperti Sonic the Hedgehog dan Detective Pikachu menunjukkan bahwa dengan perencanaan dan eksekusi yang matang, waralaba video game bisa sukses secara finansial di layar lebar. Kesuksesan ini menimbulkan pertanyaan penting untuk masa depan industri game dan hiburan: bagaimana pemegang hak dapat memaksimalkan nilai kekayaan intelektual mereka sambil mempertahankan elemen inti yang membuat game sukses?
Untuk menjelajahi lebih dalam tentang evolusi adaptasi video game, bergabunglah dengan kami di ESI Lisbon pada 24 September pukul 12:55 PM untuk sesi diskusi dengan Ubisoft Film & Television. Helene Juguet, Managing Director Ubisoft TV & Film, akan memimpin percakapan mendalam tentang topik ini, dengan pengalaman luasnya dalam industri hiburan yang akan memberikan wawasan berharga.
Selain itu, Juguet juga akan menjadi juri dalam Festival Film ESI, yang berfokus pada cerita di balik layar. Festival ini akan memberikan platform bagi pembuat film untuk membagikan perspektif unik mereka dan menginspirasi perubahan melalui karya mereka. Temukan bagaimana narasi dalam dunia game bisa diterjemahkan menjadi pengalaman sinematik yang memikat dan menyentuh audiens secara mendalam.
Sumber : Esport Insider