Berita-esport – Red Bull Turnamen > Esports Strategi Masa Off-season
Red Bull telah lama di kenal sebagai salah satu pemain utama dalam dunia esports, bukan hanya sebagai sponsor. Tetapi juga sebagai pengorganisir turnamen yang menyuguhkan format dan konsep yang berbeda dari kebanyakan kompetisi lainnya. Di tahun 2024 saja, Red Bull telah menyelenggarakan, atau akan menggelar. Turnamen besar di sejumlah game seperti League of Legends, VALORANT, Age of Empires, Tekken 8, Street Fighter 6, dan Apex Legends. Meskipun game-game ini datang dengan audiens dan genre yang berbeda. Ada satu benang merah yang menghubungkan semua turnamen tersebut mereka menawarkan pengalaman yang unik. Dengan format yang tidak biasa dan di selenggarakan di luar ekosistem esports konvensional.
Mengubah Aturan Main dengan Format yang Berbeda
Salah satu contoh terbaik dari pendekatan inovatif Red Bull adalah Red Bull Golden Letters. Turnamen Tekken 8 mengusung konsep berbeda. Dengan memberi penghargaan kepada pemain yang meraih kemenangan sempurna tanpa terkena pukulan sedikit pun oleh lawannya. Dalam format ini, seorang pemain yang berhasil mencapai kondisi “PERFECT” atau “GREAT” mendapatkan kemenangan otomatis dalam satu ronde. Hal uniknya adalah, biasanya satu pertandingan di Tekken terdiri dari beberapa ronde. Namun dengan aturan ini, pertandingan bisa berakhir lebih cepat dan lebih dramatis. Ini adalah salah satu cara Red Bull mengubah aturan main dan memberikan tantangan baru bagi pemain.
Tidak hanya itu, Red Bull juga memanfaatkan masa off-season dalam kalender esports untuk menggelar turnamen besar. Di dunia League of Legends, misalnya, ada acara League of Its Own, yang di gelar saat masa off-season. Antara akhir Kejuaraan Dunia di November dan awal musim reguler di Januari. Pada periode ini, banyak tim besar yang memiliki jadwal yang lebih longgar. Red Bull memanfaatkan celah ini untuk menyelenggarakan turnamen dengan produksi tinggi di Accor Arena di Prancis. Menampilkan tim-tim ternama seperti Karmine Corp, G2 Esports, dan T1.
Baca Juga : Pokémon TCG Academia Hadir di Depok MARGOCITY Mall
Red Bull Turnamen > Esports Strategi Masa Off-season
Keuntungan Menggelar Turnamen di Masa Off-season
Mengadakan turnamen selama masa “mati” atau off-season ini menjadi strategi cerdas bagi Red Bull. Selain menghindari kompetisi dengan turnamen besar yang sedang berlangsung. Red Bull dapat menarik perhatian penggemar yang haus akan hiburan setelah banyaknya turnamen besar yang telah berakhir. Dalam dunia VALORANT, mereka juga memanfaatkan waktu kosong ini dengan acara Red Bull Home Ground. Sebuah turnamen yang di selenggarakan selama periode off-season dari VCT (Valorant Champions Tour).
Strategi ini memberikan Red Bull ruang untuk bereksperimen dengan format-format baru yang belum pernah di coba sebelumnya. Salah satunya adalah Legends Inn, turnamen Apex Legends yang khusus di peruntukkan bagi duo. Sebuah format yang belum pernah di gunakan dalam battle royale yang sangat populer ini. Acara ini di adakan di hotel Chicago, dan menjadi semakin unik karena lampu di kamar pemain mati ketika mereka tereliminasi. Menjadikannya sebagai “papan skor hidup” yang menghubungkan pemain dengan para penggemar di sekitarnya.
Menarik Perhatian dengan Aktivasi yang Berbeda
Salah satu hal yang membedakan Red Bull dari merek lain adalah kemampuannya mengundang pemain-pemain top untuk berpartisipasi dalam turnamen mereka. Tanpa harus terikat pada sirkuit kompetitif dari masing-masing game. Sebagai contoh, dalam Red Bull Kumite yang di adakan di New York. Pemain-pemain terbaik dunia berkumpul di tengah ring untuk berkompetisi dalam Street Fighter 6. Red Bull bahkan mengundang penggemar. Untuk berinteraksi langsung dengan para pemain dengan kesempatan bermain Street Fighter di papan reklame besar di Times Square. Sebuah inovasi yang menggabungkan hiburan lokal dengan aspek global dari komunitas Street Fighter.
Menciptakan Pengalaman yang Tak Terlupakan
Apa yang membuat strategi Red Bull begitu efektif adalah kemampuannya untuk menciptakan pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan bagi pemain dan penggemar. Dengan menyelenggarakan turnamen di waktu-waktu yang tidak biasa, menggunakan format yang baru dan segar, serta mengundang pemain-pemain terbaik, Red Bull berhasil menggabungkan hiburan dan kompetisi dengan cara yang sangat unik. Hal ini tidak hanya memperkuat citra merek sebagai pelopor di dunia esports, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan komunitas.
Meskipun ada tantangan, seperti kurangnya titik masuk bagi pemain baru dalam beberapa turnamen seperti Red Bull Kumite dan Golden Letters, Red Bull tetap berhasil menciptakan ruang bagi para penggemar untuk menikmati kompetisi yang seru dan berbeda. Dalam dunia esports yang terus berkembang, inilah yang membuat Red Bull tetap relevan dan menjadi salah satu merek yang paling dihormati di industri ini.
Dengan strategi yang berfokus pada hiburan, kreativitas, dan keberanian untuk keluar dari kebiasaan, Red Bull telah menemukan formula untuk meraih kesuksesan dalam dunia esports — dan dengan terus memperkenalkan konsep-konsep baru, mereka kemungkinan besar akan terus mendominasi arena ini untuk waktu yang lama.
Sumber : Esport Insider