
Berita-Esports – Red Dead Redemption 2 Mahakarya Terbesar Sang Maestro di Balik GTA
Bagi jutaan gamer, nama Dan Houser adalah sinonim dari Grand Theft Auto, sebuah waralaba yang mendefinisikan ulang genre open-world. Namun, siapa sangka, sang penulis utama di balik kekacauan ikonik di Los Santos justru menganggap karya terbaiknya berada di tengah belantara Amerika yang liar. Dalam sebuah wawancara, Dan Houser, salah satu pendiri Rockstar Games. Dengan tegas menobatkan Red Dead Redemption 2 sebagai puncak pencapaian kreatif dalam kariernya.
Menurut Houser, petualangan tragis Arthur Morgan dan geng Van der Linde adalah realisasi paling sempurna dari visi storytelling dalam dunia terbuka. Ia memuji bagaimana game tersebut secara konsisten mempertahankan tema-tema dewasanya. Kesetiaan, pengkhianatan, dan akhir dari sebuah era—sambil memadukannya secara mulus dengan gameplay. Bagi Houser, RDR2 berhasil menciptakan sebuah perjalanan emosional yang mendalam. Melampaui pencapaian naratif game-game hebat lainnya seperti evolusi cerita di GTA IV atau dinamika tiga protagonis di GTA V.
Baca Juga : VALORANT Champions 2025: Paper Rex Singkirkan Heretics
Red Dead Redemption 2 Mahakarya Terbesar Sang Maestro di Balik GTA
Warisan Legendaris dan Babak Baru
Selama lebih dari dua dekade di Rockstar Games yang ia dirikan bersama saudaranya. Sam Houser, Dan Houser telah melahirkan serangkaian judul legendaris. Ia menjadi arsitek naratif untuk 12 seri Grand Theft Auto, Bully, Max Payne 3, hingga Red Dead Redemption pertama. Warisannya adalah fondasi yang membentuk industri game modern.
Namun, seorang visioner tidak pernah berhenti bergerak. Setelah meninggalkan Rockstar pada 2020, Houser kini memulai petualangan barunya dengan Absurd Ventures. Studio ini tidak hanya membuat game, melainkan membangun semesta transmedia ambisius bernama “Absurdaverse”. Proyek perdananya menjanjikan sebuah game action-comedy dengan cerita orisinal, yang dunianya akan dieksplorasi lebih jauh melalui serial animasi. Selain itu, Absurd Ventures juga tengah menggarap dua dunia fiksi lainnya: novel grafis American Caper dan serial audio fiksi A Better Paradise.
Dengan rekam jejak yang tak terbantahkan dalam menciptakan fenomena budaya, semua mata kini tertuju pada Houser. Mampukah sang maestro yang telah membuktikan kehebatannya di dunia open-world ini kembali menggebrak panggung hiburan global dengan narasi lintas media? Satu hal yang pasti, perjalanannya masih jauh dari selesai.
Sumber : EsportsID