Riot Games – Pemain League of Legends Geram

Spread the love

Berita-Esports – Riot Games – Pemain League of Legends Geram, Laporkan ke Uni Eropa Gara-gara Skin Gacha

Seorang pemain League of Legends (LoL) bernama LoveForNuWa tengah menjadi sorotan. Komunitas game setelah melayangkan aduan resmi ke lembaga konsumen Uni Eropa. Penyebabnya, ia merasa sangat kecewa dengan kualitas skin Spirit Blossom Morgana (Exalted) yang di peroleh lewat sistem gacha.

Untuk mendapatkan skin tersebut, LoveForNuWa rela menghabiskan sekitar Rp3,7 juta. Namun, hasilnya di nilai tidak sebanding dengan ekspektasi. Menurutnya, skin itu kehilangan sejumlah detail yang seharusnya ada pada kategori Exalted. Bahkan kualitasnya di anggap kalah dari skin eksklusif lain dengan harga serupa.

Dari Reddit ke Jalur Hukum Lapor Riot Games

Awalnya, rasa kecewa itu hanya di curahkan melalui postingan panjang di Reddit. Namun pada 25 Juli 2025, LoveForNuWa mengaku telah mengirimkan email resmi ke European Commission. Ia mempertanyakan apakah praktik Riot Games terkait sistem gacha dan penjualan skin sesuai dengan regulasi perlindungan konsumen digital di Eropa.

Sekitar sebulan kemudian, ia membagikan kabar terbaru bahwa European Consumer Center Austria telah merespons laporannya. Tidak berhenti di situ, LoveForNuWa kini mulai mengumpulkan keluhan dari pemain lain agar dapat di ajukan bersama ke otoritas Austria. Dengan harapan mendapatkan tindak lanjut lebih serius.

Baca Juga : Genshin Impact Versi “Candra I”: Petualangan Epik di Dunia Baru Nod-Krai Di Mulai 10 September!

Riot Games – Pemain League of Legends Geram, Laporkan ke Uni Eropa Gara-gara Skin Gacha

Bukan Soal Uang, Tapi Transparansi

Dalam berbagai pernyataannya, LoveForNuWa menegaskan bahwa aduan ini bukan semata-mata untuk mengembalikan uang. Tujuan utamanya adalah agar Riot memperbaiki kualitas Spirit Blossom Morgana dan menghadirkannya sesuai standar Exalted.

Lebih jauh, ia berharap langkah ini bisa meningkatkan transparansi dalam praktik penjualan skin berbasis gacha. Menurutnya, banyak pemain rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar tanpa kepastian kualitas, sehingga potensi kekecewaan sangat tinggi.

Dampak bagi Industri Game Riot Games

Kasus ini berpotensi menjadi preseden penting bagi industri game global. Selama ini, sistem gacha kerap di kritik karena menyerupai praktik perjudian terselubung. Terutama saat menyangkut item digital bernilai ratusan hingga ribuan dolar.

Jika otoritas Eropa benar-benar menindaklanjuti kasus LoveForNuWa. Hal ini bisa membuka pintu regulasi baru yang lebih ketat untuk melindungi konsumen game. Riot Games dan perusahaan sejenis mungkin akan di paksa untuk lebih transparan dalam menjanjikan kualitas konten premium.

Bagi para pemain, kasus ini juga menjadi pengingat agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk konten digital. Pada akhirnya, suara komunitaslah yang bisa menjadi dorongan utama bagi perusahaan game untuk lebih menghargai konsumennya.

Sumber : Esports ID

Related Posts

Genshin Impact Versi “Candra I”

Spread the love

Spread the loveBerita-Esports – Genshin Impact Versi “Candra I”: Petualangan Epik di Dunia Baru Nod-Krai Di Mulai 10 September! HoYoverse resmi mengumumkan peluncuran update terbaru Genshin Impact versi 4.1. Bertajuk “Senandung Bulan Hampa:…

Call of Duty Black Ops 7 Umumkan Jadwal Early Access

Spread the love

Spread the loveBerita-Esports – Call of Duty Black Ops 7 Umumkan Jadwal Early Access, Open Beta, dan Detail Esports Treyarch akhirnya resmi membuka tabir mengenai jadwal Early Access dan Open Beta…

You Missed

Riot Games – Pemain League of Legends Geram

Riot Games – Pemain League of Legends Geram

Genshin Impact Versi “Candra I”

Genshin Impact Versi “Candra I”

Call of Duty Black Ops 7 Umumkan Jadwal Early Access

Call of Duty Black Ops 7 Umumkan Jadwal Early Access

METAL GEAR SOLID Δ: SNAKE EATER Resmi Di Rilis!

METAL GEAR SOLID Δ: SNAKE EATER Resmi Di Rilis!

Granado Espada Mobile Resmi Rilis di Indonesia

Granado Espada Mobile Resmi Rilis di Indonesia

Super Creek – Tim Umamusume Jadi Andalan

Super Creek – Tim Umamusume Jadi Andalan