
Berita-Esports – Free Fire Hadirkan Emote Pacu Jalur: Warisan Budaya Riau Tembus Dunia Game
Garena Free Fire kembali mencuri perhatian dunia game dengan gebrakan budaya yang tak biasa. Mulai 30 Juli 2025, para pemain dari seluruh dunia bisa mengklaim “Emote Pacu Jalur” secara gratis melalui misi khusus dalam game. Bukan sekadar ekspresi digital, emote ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi Pacu Jalur. Warisan budaya dari Riau, Indonesia, yang kini tampil dalam panggung global melalui dunia virtual.
Kolaborasi Bersejarah: Budaya Lokal Bertemu Dunia Digital
Emote Pacu Jalur ini tercipta berkat kolaborasi unik antara Free Fire dan Rayyan Arkan Dikha. Anak muda asal Kuantan Singingi yang viral karena gerakan ikoniknya di ujung perahu saat Festival Pacu Jalur. Aksi Dikha yang enerjik dan khas menjadi inspirasi utama dalam pembuatan emote ini.
Tak hanya itu, dukungan resmi dari Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Serta panitia Festival Pacu Jalur 2025 menjadikan kolaborasi ini otentik dan penuh makna. Pada 24 Juli 2025, Dikha bersama keluarga dan komunitas Pacu Jalur melakukan kunjungan kehormatan ke kantor Garena Indonesia di Jakarta. Menandai momen penting bersatunya budaya rakyat dan teknologi hiburan global.
Mengenal Pacu Jalur: Lomba Perahu yang Penuh Warna dan Sejarah
Pacu Jalur bukan sekadar lomba perahu biasa. Tradisi ini telah hidup sejak abad ke-17 di tepian Sungai Kuantan. Awalnya sebagai moda transportasi sungai dan kini berkembang menjadi festival rakyat terbesar di Riau. Setiap Agustus, ratusan tim dari berbagai desa berlomba di atas perahu panjang berhiaskan warna-warni. Di iringi sorak-sorai masyarakat dan semangat kebersamaan yang luar biasa.
Gerakan Dikha yang menari di ujung jalur telah menjelma simbol semangat Pacu Jalur. Bahkan, gerakan ini sempat di tiru dalam ajang internasional seperti MotoGP dan selebrasi pemain sepak bola dunia. Namun, hanya Free Fire yang secara resmi mengabadikannya sebagai emote dalam game. Menjadikannya bagian dari identitas digital yang di hargai secara global.
Baca Juga : Broken Moon Di Keluarkan dari Rotasi ALGS 2025
Lebih dari Game: Misi Budaya dan Dampak Sosial
Kolaborasi ini tidak hanya membawa nilai hiburan. Tapi juga mengangkat martabat budaya lokal ke panggung internasional. Keluarga Dikha mengungkapkan rasa bangga dan haru atas kesempatan besar ini.
“Kami sebagai anak dari desa sangat berterima kasih. Semoga melalui Dikha dan Free Fire, tradisi Pacu Jalur semakin di kenal dunia,” ujar Dzikri Maulana Muhammad, kakak Dikha.
Garena Free Fire membuktikan bahwa game bukan hanya soal aksi dan strategi, tetapi juga bisa menjadi media pelestarian budaya. Emote Pacu Jalur adalah simbol nyata bahwa warisan lokal bisa menembus batas. Menjangkau jutaan pemain dari berbagai latar belakang di seluruh dunia.
Tradisi Bertemu Teknologi, Indonesia Bangkit di Dunia Game
Dengan hadirnya Emote Pacu Jalur, Free Fire membuka jalan bagi tradisi Indonesia untuk di kenal dan di apresiasi secara global. Ini bukan hanya pencapaian bagi dunia game, tapi juga bentuk penghargaan terhadap kekayaan budaya Nusantara. Sebuah langkah penting untuk membuktikan bahwa kearifan lokal bisa hidup dan berkembang di era digital.
Sumber : Esports ID