Florescent – Riot Games Buka Suara Tuduhan Pelecehan Seksual

Spread the love

Berita-Esports – Riot Games Buka Suara soal Tuduhan Pelecehan Seksual terhadap Eks Pemain VCT Florescent

Riot Games akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi tuduhan pelecehan seksual. Yang melibatkan mantan pemain profesional VALORANT, Ava ‘florescent’ Eugene. Tuduhan ini pertama kali mencuat pada 17 Mei. Setelah seorang pengguna X (Twitter) mempublikasikan laporan atas nama seorang perempuan yang menggunakan nama samaran “Brick”.

Dalam pernyataannya, Riot mengaku telah mengetahui tuduhan tersebut dan menyebut bahwa kasus pelecehan seksual adalah hal yang sangat serius. Meski tidak melakukan investigasi internal, perusahaan menyatakan akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas hukum.

“Tim Operasi Kompetitif kami akan mendukung penuh proses hukum yang berlangsung dan akan menilai. Apakah tuduhan ini mempengaruhi kelayakan yang bersangkutan untuk mengikuti turnamen VCT ke depannya,” tulis Riot.

Namun, pernyataan ini memicu reaksi keras dari komunitas. Banyak pihak menyoroti keputusan Riot untuk tidak menyebut nama florescent dalam pernyataan mereka. Berbeda dengan penanganan kasus-kasus serupa di masa lalu. Beberapa penggemar bahkan membandingkannya dengan kasus Sinatraa. Di mana sang pemain langsung di kenai sanksi larangan bertanding begitu tuduhan muncul.

Baca Juga : Call of Duty: Warzone Mobile Resmi Di tutup, Gagal Penuhi Harapan Gamer

Florescent – Riot Games Buka Suara soal Tuduhan Pelecehan Seksual

florescent sendiri merespons tuduhan tersebut pada hari yang sama. Ia membantah keras semua klaim yang di layangkan dan menyatakan sedang mencari bantuan hukum. Melalui akun X-nya, ia menulis, “Saya menyadari tuduhan ini dan sangat serius menanggapinya. Namun, saya menolak seluruh tuduhan tersebut. Saya juga sedang mencari bantuan hukum untuk menentukan langkah terbaik ke depan.”

Ia juga mengaku tidak dapat membagikan bukti apa pun saat ini demi keselamatan pribadinya. Serta meminta publik untuk menghormati privasi semua pihak yang terlibat.

Pihak “Brick” kemudian merilis pernyataan lanjutan melalui Google Docs pada 18 Mei. Namun hingga kini belum ada perkembangan resmi dari sisi hukum.

Sementara Riot masih menunggu proses hukum berjalan. Desakan komunitas terus menguat agar perusahaan bersikap lebih transparan dan konsisten dalam menangani isu-isu serius seperti ini. Kasus ini menjadi pengingat bahwa industri esports masih menghadapi tantangan besar dalam menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua pihak.

Sumber : Esports Insider

Related Posts

Fnatic dan RRQ Tersungkur di VALORANT Masters Toronto

Spread the love

Spread the loveBerita-Esports – Fnatic dan RRQ Tersungkur di VALORANT Masters Toronto, Gen.G dan Wolves Menggila Turnamen VALORANT Masters Toronto kembali menyajikan kejutan. Hari ini, dua tim unggulan — Fnatic (juara EMEA…

Esports Awards 2025 Hadirkan Decade Awards

Spread the love

Spread the loveBerita-Esports – Esports Awards 2025 Hadirkan Decade Awards: Merayakan 10 Tahun Ikon dan Momen Terbaik Dunia Esports Untuk menandai satu dekade perjalanannya, Esports Awards 2025 menghadirkan edisi istimewa bertajuk Decade…

You Missed

Fnatic dan RRQ Tersungkur di VALORANT Masters Toronto

Fnatic dan RRQ Tersungkur di VALORANT Masters Toronto

Esports Awards 2025 Hadirkan Decade Awards

Esports Awards 2025 Hadirkan Decade Awards

Los Angeles Thieves Siap Rebut Gelar di CDL Championship 2025

Los Angeles Thieves Siap Rebut Gelar di CDL Championship 2025

Wolves Esports dan Paper Rex Melaju ke Playoffs VALORANT

Wolves Esports dan Paper Rex Melaju ke Playoffs VALORANT

Genshin Impact Versi 5.7 Hadir 18 Juni

Genshin Impact Versi 5.7 Hadir 18 Juni

Abyss of Dungeons KRAFTON Siap Mengguncang Dunia RPG

Abyss of Dungeons KRAFTON Siap Mengguncang Dunia RPG