beritae-sports – Oxygen Esports Dilaporkan Tutup! Apa yang Terjadi?
Oxygen Esports, organisasi esports yang terkenal dari Amerika Utara, dilaporkan akan menghentikan seluruh operasionalnya dan memberhentikan semua staf. Berita ini pertama kali muncul dari media Dexerto, yang mengutip sumber anonim yang mengungkapkan bahwa OXG sedang dalam proses penutupan. Ini merupakan berita mengejutkan bagi komunitas esports, terutama mengingat prestasi dan keterlibatan OXG di berbagai turnamen besar.
Menurut laporan Dexerto, para pemain dari franchise Call of Duty League yang dimiliki oleh OXG, Bosten Breach, telah diberitahu bahwa mereka akan kehilangan akses ke fasilitas latihan Helix milik OXG serta apartemen mereka pada tanggal 8 Agustus. Keputusan ini datang meskipun Bosten Breach sedang bersaing di Esports World Cup yang diadakan di Arab Saudi beberapa hari kemudian, menunjukkan betapa mendalamnya dampak penutupan ini.
Sumber-sumber lain mengungkapkan bahwa dewan direksi dan pemegang saham OXG tengah menyelesaikan formalitas terkait pembayaran pesangon bagi staf yang akan terkena dampak PHK. PHK ini direncanakan akan diumumkan secara resmi pada 9 Agustus, menambah ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan staf dan pemain.
Baca Juga : Manchester City Colab dengan Gen.G Menjelang League of Legends Worlds
Oxygen Esports Dilaporkan Tutup! Apa yang Terjadi?
Awak media telah berusaha menghubungi Oxygen Esports untuk mendapatkan komentar resmi mengenai situasi ini. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak OXG.
Oxygen Esports didirikan pada tahun 2020 dan segera menjadi kekuatan besar dalam dunia esports dengan basis operasional di New England. Satu tahun setelah berdirinya, OXG memperluas jangkauan mereka dengan menyerap operasi esports dari Kraft Sports dan Entertainment. Langkah ini memungkinkan OXG untuk mengintegrasikan tim-tim dari Overwatch League (seperti Boston Uprising) dan Call of Duty League, meskipun Overwatch League kini sudah dibubarkan. Selain itu, OXG juga aktif di berbagai permainan populer seperti VALORANT, Rocket League, Rainbow Six: Siege, dan sim racing.
Selama keberadaannya, Oxygen Esports menjalin kemitraan dengan beberapa merek terkenal. Mereka bekerja sama dengan GamerTech, merek wearable berbasis teknologi, serta Monster Energy, perusahaan minuman energi yang terkenal. Kemitraan sebelumnya termasuk perusahaan mainan Gel Blaster, merek peralatan minum Ice Shaker, dan merek minuman energi G.O.A.T. Fuel. Keberhasilan dan jangkauan OXG dalam kemitraan ini menunjukkan betapa signifikan dan berpengaruhnya mereka dalam industri esports.
Oxygen Esports Dilaporkan Tutup! Apa yang Terjadi?
Baru-baru ini, OXG meluncurkan Quick Fix Media (QFM), sebuah inkubator konten dan media esports yang diharapkan dapat menjadi pusat inovasi dan perkembangan konten esports. QFM bekerja sama dengan situs berita dan data Rocket League, ShiftRLE, untuk mengumumkan turnamen Shift Summer League. Namun, berita terbaru mengungkapkan bahwa playoff Rocket League dari turnamen ini ditangguhkan tanpa batas waktu pada 6 Agustus. Seorang anggota kru produksi turnamen mengklaim melalui postingan di X (sebelumnya Twitter) bahwa staf dipaksa untuk terus bekerja tanpa bayaran setelah mengetahui bahwa pembayaran yang telah diatur sebelumnya tidak akan diterima.
Penutupan Oxygen Esports akan meninggalkan dampak besar di dunia esports, baik bagi para pemain, staf, maupun komunitas penggemar. Sementara spekulasi dan berita terus berkembang, satu hal yang pasti adalah bahwa akhir dari OXG akan menjadi babak penting dalam sejarah esports, meninggalkan jejak yang tidak akan mudah dilupakan.
Sumber : Esport Insider